anda pengunjung ke:

Sabtu, 30 Mei 2009

Computer Graphics

DIGITAL 2D ART-UNLIMITED ADOBE PHOTOSHOP

SUPER YUPO PART II - Behind The Scenes

Pada edisi yang lalu kita telah membahas sekilas tentang Super YUPO. Kini, kita ber­anjak lebih lanjut, khususnya mengenai eksekusi gambar di Adobe Photoshop.

Eksekusi Lebih Lanjut
Pada edisi yang lalu, kita telah membahas tentang beberapa proses sebelum komik dibuat, dimulai dari brief dari klien, desain karakter, dan lain lain. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas lebih dalam lagi bagaimana halaman perhalaman artwork dalam komik super yupo di buat. Seperti biasa, kita dapat menggunakan Adobe Photoshop dengan versi apa saja karena kita hanya menggunakan tools yang sangat sederhana.
Image
Sketsa
Berhubung teknik yang diaplikasikan pada setiap halaman hampir mirip, kita hanya akan membahas beberapa halaman saja yang menurut saya menarik untuk di ulas.
Image
Sketsa Dasar: Halaman Pertama


Super Yupo dimulai dari sketsa. Setelah desain karakter, plot cerita, dan pembagian frame per halaman disetujui, dibuatlah sketsa akhir yang nantinya akan dibuat outline final.

Di bawah ini adalah gambaran perubahan dari sketsa dasar menuju outline final, yaitu outline yang sudah siap diwarnai. Pada tahap ini, sudah seharusnya kita sebagai illustrator memberikan tagihan biaya tambahan apabila ada revisi dari klien. Namun, hal tersebut kembali ke kedua belah pihak. Parameter nya adalah seberapa jauh tingkat kesulitannya.
Image
Sketsa Akhir: Halaman Pertama

Setelah melihat kedua sketsa di atas, mungkin Anda sedikit bingung. Mengapa antara sketsa dasar dan sketsa akhir, terjadi perbeda­an yang sangat signifikan? Padahal keduanya sama-sama menggambarkan hutan. Di sinilah letak kesulitan yang paling banyak dirasakan oleh para insan kreatif, yaitu ketika idealisme berbenturan dengan keinginan klien yang memang suka "aneh-aneh" dan cenderung arogan.

Perubahan sketsa ini karena dari pihak klien ingin hutannya terkesan hutan hujan, dan sketsa yang saya berikan ternyata kurang menggambarkan hutan hujan itu. Jadi, dengan senang hati, saya membuat sketsa final yang jauh lebih dramatis!

Coloring
etelah berhasil membuat outline, tibalah saatnya kita masuk ke tahap pewarnaan. Terus terang, tahap ini paling mengasyikkan sekaligus membosankan. Mengapa? Nanti Anda akan tahu jawabannya.
Image

Gambar di atas merupakan contoh outline final yang akan kita beri warna. Pemberian warna harus memperhitungkan alur cerita dan sifat karakter. Pada halaman ini, digambarkan Yupo yang baru bangun pagi, sarapan, dan pergi meninggalkan rumahnya yang berantakan.

Berhubung adegannya terjadi di pagi hari, tidak mungkin kita menggunakan warna-warna panas seperti merah, oranye, atau kuning sebagai kecenderungan warnannya. Di sini, kita menggunakan warna warna dingin agar kesan di pagi hari yang sunyi, senyap, dan tenang, benar-benar terasa pada halaman ini.

Sebenarnya, ada tiga tahap penting yang perlu dilakukan dalam melakukan pewarnaan, yaitu: Blocking , Shading , dan Finishing.

1. Blocking
Terus terang, tahap ini adalah tahap yang paling membosankan. Mengapa? Karena kita harus membuat path satu per satu dari bidang-bidang yang akan kita warnai. Sebe­narnya tahap ini merupakan tahap termudah, tetapi paling memakan waktu. Untuk membuat blocking warna, kita bisa de­ngan menggunakan magic wand tools.
Image
Tahap Blocking: Membuat blocking dengan pen Tools


Namun, saya merasa kurang puas dengan kinerjanya karena sering meninggalkan bidang sisa di pojok sana-sini. Jadi, saya cenderung mengguna­kan pen tools (P) kemudian dibuat seleksi. Berhubung tahap ini cukup sederhana, saya sering mendelegasikannya ke orang lain sehingga saya bisa melakukan tahapan lain dan memudahkan saya mencapai target deadline.

Pengelompokan layer saat melakukan bloking akan memudahkan kita untuk masuk ke tahap selanjutnya. Pengelompokan layer dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :

1. Kelompok layer karakter ( yang berisi layer-layer yang memuat blok-blok warna khusus untuk karakter saja)
2. Kelompok layer background (yang berisi layer-layer yang memuat blok blok warna khusus untuk background, seperti langit, pohon, rumah, dan lain-lain).
Image
Langkah pertama: Blocking warna kulit terlebih dahulu


Dalam melakukan bloking warna, akan lebih mudah jika dilakukan secara sistematis agar menghindari path ganda di dalam satu bidang. Misalnya, saat kita mewarnai karakter, biasanya saya akan membuat bloking warna kulit terlebih dahulu. Nantinya kulit akan tertutup oleh warna baju, rambut, dan aksesoris lainnya.

Istilah mudahnya, kita mewarnai karakter seolah-olah dia sedang memakai baju. Urutannya adalah sebagai berikut: kulit, rambut, baju, dan celana. Kemudian, paling terakhir, blocking warna untuk detail-detail kecil, seperti warna mata, jam tangan, dan lain-lain.

Agar lebih memahami urutannya, berikut ini adalah bagan yang bisa memudahkan kita dalam memilah-milah bagian mana yang pertama dan terakhir diblok warna.
Image
Tahapan Blocking: Bagan lapisan blocking warna berdasarkan prioritas.
Biasanya, saat melakukan blocking, saya langsung mewarnai lima halaman dalam sekali blocking. Dalam arti, misalnya saat mewarnai kulit, saya mewarnai kulit mulai halaman satu hingga lima. Selanjutnya, saya membuat blocking rambut semua karakter dari halaman satu hingga lima, dan begitu seterusnya.

2. Shading
Shading, berasal dari kata shadow yang berarti memberikan efek jatuh cahaya baik itu ke karakter maupun ke background. Biasanya, di mulai dengan membuat bayangan gelap di area bidang yang tidak terkena cahaya. Saya mempunyai trik khusus dalam membuat shading.
Image
Pertama, kita harus menyatukan seluruh layer karakter dengan perintah "Merge Down". Begitu pula dengan seluruh layer background. Perlu diingat, layer karakter jangan disatukan dengan layer background karena akan di-edit secara terpisah.

Pertama-tama, kita urus karakter dulu. Setelah layer karakter dijadikan satu, buat sebuah layer adjustment "Brightness/Contrast" di atas layer karakter.

Jangan terlalu khawatir dengan besaran brightness dan contrast karena nanti kita masih bisa mengeditnya lagi. Setelah membuat layer adjustment "Brightness/Contrast", tekan tombol "Alt" kemudian klik pada bidang di antara layer Brightness/Contrast dan layer karakter.

Langkah ini secara otomatis memberikan perintah agar adjustment layer Brightness/Contrast tadi hanya berpengaruh pada layer karakter. Apabila kita melakukannya dengan benar, akan muncul tanda panah pada adjustment layer.

Dengan adjustment layer ini kita akan membuat shadow tanpa harus mengatur warna di palet warna karena secara otomatis, warna yang terkena adjustment layer ini akan menjadi gelap. Sebelum membuat shading, jangan lupa meng-inverse layer mask agar menjadi hitam total. Apabila sudah, segera siapkan brush tools dan lasso tools untuk masuk ke tahap berikutnya.
Image
Bagian ini adalah tahap yang paling saya sukai. Asyik sekali rasanya bermain-main dengan shadow dan highlights. Lakukan hal serupa pada layer background, perbanyak referensi foto agar kita bisa tahu letak jatuhnya bayangan yang realistis. Percayalah, tanpa shading yang baik, sebuah illustrasi komik akan terlihat hambar. Ada baiknya apabila kita belajar sedikit mengenai teknik pencahayaan di bidang fotografi.

Teknik ini tidak hanya untuk membuat shadow, tetapi juga membuat highlights. Caranya, buat adjustment layer baru di atas layer shadow tadi. Jangan lupa, buat clipping mask ke layer shadow lalu buat brightness lebih terang dengan menggeser slider brightness ke kanan. Highlights ini berguna untuk membuat efek mengilap pada rambut dan detail lainya.

3. Finishing
Bagian ini adalah bagian terakhir dari tahap pewarnaan. Setelah artwork diberi shading, maka diperlukan sentuhan akhir agar output artwork benar-benar sesuai dengan yang kita inginkan. Finishing ini termasuk memberikan color grading, membuat lighting tambahan, dan efek-efek lain yang berguna untuk lebih mendramatisir artwork.

Perhatikan gambar berikut ini. Untuk finishing, saya hanya menggunakan lima layer tambahan.
Image
Tahap fisnishing ini sebenarnya tergantung kreativitas kita saja. Apabila sudah menyangkut selera, agak susah untuk dibuat patokan standar baku. Namun, di sini saya mencoba memberikan contoh finishing menurut sudut pandang saya.

Di bawah ini adalah contoh kasus "Sebelum dan Sesudah". Sebelah kiri adalah art work yang masih belum tersentuh finishing, sedangkan yang sebelah kanan sudah melewati tahap finishing. Perhatikan perbedaannya.
Image
Sebelum
Image
Sesudah
Tiap halaman komik sebenarnya mendapatkan perlakuan yang berbeda, tergantung hasil akhir yang kita kehendaki. Intinya, perbanyak referensi dan jangan takut untuk men­coba sesuatu yang baru.

Komik Indonesia memang sedang dalam tidur panjang, dan tanpa tindakan kita selaku insan kreatif, niscaya kebangkitan itu takkan pernah datang. Akhir kata dengan semangat '45, saya ingin menyerukan:

MAJULAH KOMIK INDONESIA!

PERHATIAN!
Software hanyalah alat bantu. Maksimalkan kemampuan dan daya imajinasi Anda.Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru. Selamat mencoba!



Selasa, 19 Mei 2009

Screen Saver Di Desktop Anda

Anda mengetahu screen saver bernama Ribbons di Windows Vista? Screen saver tersebut cukup menarik untuk dilihat dan dijadikan penghias layar monitor di saat Anda tidak menggunakan PC. Namun, akan lebih menarik lagi jika screen saver tersebut bisa tempatkan sebagai background di desktop Windows Vista Anda. Bagaimana caranya? Ikuti tipsnya berikut ini.
Image
Screen saver: Tetap aktif walaupun beberapa aplikasi sedang Anda gunakan.
Tips: Untuk mengetahui screen saver Ribbons ini, Anda bisa membuka “Personalize” melalui klik kanan mouse di desktop Vista. Selanjutnya, di bagian screen saver Anda pilih screen saver bernama “Ribbons”. Jalankan untuk melihat bentuk dan animasi yang ada pada screen saver ini.

Sekarang, untuk membuat screen saver tersebut aktif di desktop Anda, Anda harus menjalankan Command Prompt terlebih dahulu. Jalankan program ini melalui menu “ Start | All Programs | Accessories | Command Prompt”. Gunakan perintah “CD\” untuk mengembalikan ke dalam drive “C:\”. Setelah itu, ketikkan “CD\Windows\System32”. Jika sudah, lanjutkan dengan mengetikkan perintah “ ribbons.scr /p65552”. Dengan segera, akan muncul tombol screen saver “Ribbons” di taskbar Vista. Klik tombol tersebut untuk mengaktifkan screen sacer Ribbons tersebut. Lihat hasilnya. Screen saver akan terus berjalan walaupun Anda membuka aplikasi-aplikasi lainnya.

Untuk mengembalikan ke keadaan semula, Anda dapat melakukannya dari Task Manager. Tekan kombinasi tombol “[Ctrl]+[Alt]+[Del]”. Selanjutnya jalankan “Start task Manager”. Lihat pada tab “Applications”. Klik “Ribbons” lalu tekan “End Task” untuk menonaktifkkan screen saver tersebut. Selesai.

Mengatur Ukuran Icon di Desktop

Icon-icon yang ada dalam desktop Windows Vista, default-nya tampil dengan ukuran yang cukup besar. Apabila Anda hanya memiliki beberapa icon saja, mungkin hal ini tidak terlalu mengganggu desktop. Namun, bagaimana jika Anda memiliki banyak icon dari program-program yang ter-install?.
Image
Icon: Terlalu besar tentunya mengurangi kenyamanan menggunakan Windows Vista.
Tips: Tentu saja dengan banyaknya icon di desktop bisa membuat Anda tidak nyaman dalam menggunakan Windows Vista. Desktop jadi tertutup oleh barisan icon yang berukuran besar. Bahkan, bila jumlahnya terlalu banyak, icon akan terlihat bertumpuk-tumpuk. Bagi Anda yang merasa tidak nyaman dengan ukuran icon di desktop yang terlalu besar, Anda bisa mengikuti tips siangkat berikut ini untuk mengecilkan ukuran icon. Caranya mudah dan singkat.

Untuk mengecilkan ukuran icon, Anda cukup menggunakan kombinasi keyboard dan mouse. Saat Anda berada di dalam desktop, minimize-kan semua aplikasi yang sedang terbuka. Selanjutnya, klik desktop dan tekan tombol “[Ctrl]”. Sambil menekan tombol “[Ctrl]”, maju mundurkan tombol scroll di mouse Anda. Untuk mengecilkan icon, Anda mundurkan tombol scroll. Sebaliknya, untuk membesarkan icon Anda majukan tombol scroll mouse. Cari ukuran yang sesuai dengan keinginan Anda. Mudah bukan?.

Menonaktifkan Preview di Taskbar

Windows Vista memiliki kelebihan dalam tampilan grafisnya. Banyak hal-hal baru yang tidak ditemukan dalam Windows XP. Salah satunya adalah preview untuk aplikasi yang terbuka di taskbar.
Image
1. Preview: Bisa dinonaktifkan sementara jika Anda tidak membutuhkannya.
Tips: Saat Anda mendekatkan atau menempelkan kursor mouse ke tombol-tombol aplikasi yang sedang terbuka di taskbar, Windows akan menampilkan preview kecil untuk aplikasi yang sedang terbuka tersebut di taskbar. Dengan feature ini, pengguna Vista bisa melihat secara sekilas tampilan dari aplikasi-aplikasi yang ada di taskbar tanpa harus membukanya (memaksimalkan) terlebih dahulu. Fungsi ini memang menarik. Namun, beberapa pengguna yang lebih menyukai tampilan klasik ingin fungsi ini dinonaktifkan. Lalu, bagaimana menonaktifkan proview mini untuk aplikasi-aplikasi di taskbar?

Untuk menonaktifkan fungsi preview ini, Anda harus membuka “Properties” dari taskbar. Oleh karena itu, klik kanan taskbar, pilih “Properties”. Saat Anda berada di window “taskbar and Start Menu Properties”, Anda klik tab “Taskbar”. Lihat option-option yang ada dalam “taskbar Appearance”. Nonaktifkan option “Show window previews (thumbnail)” dengan menghilangkan checkmark-nya. Setelah itu, klik “Apply” dan “OK”. Kini, Anda bisa melihat hasilnya tanpa harus me-restart PC, dengan cara mendekatkan kursor mouse ke tombol aplikasi-aplikasi di taskbar. Anda tidak akan menemukan preview mini lagi di desktop Windows Vista.

Membuat Shortcut Tanpa Nama di Desktop

Shortcut yang Anda buat di desktop, biasanya selalu dilengkapi icon dan nama program atau shortcut. Bagaiman jika Anda ingin meletakkan icon tanpa nama di desktop? Jadi, Anda cukup meletakkan gambar icon-nya saja.
Image
Icon Tanpa Nama: Membuat Desktop XP Anda terlihat unik dan menarik.
Tips: Bisa saja Anda meletakkan sebuah shortcut di desktop tanpa nama alias gambar icon-nya saja. Namun, caranya tidak sembarangan. Anda tidak bisa menghapus sampai habis karakter yang sudah tertera di bawah icon. Oleh karena itu, Anda harus memanfaatkan kombinasi tombol-tombol yang ada di bagian "Numlock".

Sebagai langkah awal, Anda buat shortcut dengan cara biasa. Klik kanan desktop lalu pilih "New | Shortcut" lalu integrasikan dengan program atau aplikasi yang diwakilinya. Setelah itu, klik shortcut baru tersebut. Tekan tombol "F2" untuk mengganti nama icon. Selanjutnya, Anda tekan tombol "[Alt]" dan dibarengi dengan mengetikkan "0160" dari bagian Numlock (tanpa tanda kutip). Terakhir, lepas tangan Anda dari keyboard. Kini Anda memiliki shortcut unik tanpa nama di bawahnya.

Menonaktifkan Tombol Log Off di menu Start

Default-nya, tombol "Log Off" selalu menyertai "Turn Off Computer" di menu "Start". Fungsinya cukup penting jika Anda ingin keluar dari Windows untuk sementara tanpa harus mematikan PC. Namun, bagaimana jika Anda ingin menghilangkan option atau tombol "log off" tersebut dari menu "Start". Mengklik kanan tombol tentu bukan cara yang benar. Cara yang benar ada dalam tips berikut ini.
Image
Tombol Log Off: Bisa Anda sembinyikan melalui Registry Editor.
Tips: Mematikan tombol "Log Off" untuk sebuah kepentingan tertentu bisa Anda lakukan kapan saja. Caranya adalah me­lalui program registry editor karena Anda harus mengubah satu nilai dalam entry-nya.

Buka program registry editor melalui menu "Start | Run". Ketikkan "regedit" lalu klik "OK". Selanjutnya, masuk lah ke dalam key " HKEY_CURRENT_USER | | Software | Microsoft | Windows | CurrentVersion | Policies | Explorer". cari entry bernama "StartMenuLogOff". Apabila Anda tidak menemukan entry tersebut, Anda bisa membuatnya melalui "Edit | New | DWord value". Sekarang, klik ganda entry tersebut dan ubah nilai value data di dalamnya menjadi "1" (satu). Klik "OK" untuk menyetujuinya. Kini, tutup registry editor dan restart PC Anda. Lihat hasilnya setelah restart.

Selasa, 05 Mei 2009

Registry Mania

Modifikasi Registry Melalui File INF
Sistem registry yang Anda miliki crash dan Anda kesulitan untuk mengaksesnya. Manfaatkan keunggulan file INF dari Windows. Bagaimana caranya? Simak ulasan praktiknya berikut ini.
Image
Mungkin Anda pernah mengalami rusaknya sejumlah data yang terdapat dalam sistem registry. Biasanya, masalah tersebut timbul akibat banyak hal, antara lain serangan virus, malware, atau kesalahan penggunaan program Registry Editor (regedit). Masalah akan menjadi lebih rumit apabila saat Anda akan memperbaiki sistem registry tersebut, program regedit yang akan digunakan terkunci. Jangan khawatir dan putus asa, ada banyak cara yang dapat Anda lakukan. Salah satunya, Anda dapat memperbaiki sistem registry tersebut dengan bantuan tools yang dapat memanipulasi registry atau memanfaatkan file INF yang dapat dieksekusi langsung melalui Windows.

Mengenal File INF
File INF merupakan file untuk instalasi program Windows. Ekstension yang digunakan adalah *.INF. Jenis file teks ini terbagi menjadi beberapa bagian yang dikenal dengan istilah Section. Setiap Section dirancang untuk suatu keperluan tertentu, seperti meng-copy file atau menambah data ke dalam sistem registry. Jumlah dan jenis Section pada sebuah file INF bergantung pada prosedur instalasi yang akan dijalankan. jadi, isinya dapat terdiri atas beberapa baris saja, tetapi tidak sedikit pula yang berisi puluhan baris data.

Beberapa Komponen pada Section
Cukup banyak Section yang dapat Anda gunakan dalam menulis script pada file INF, di antaranya:

[Version]: Berisi informasi tentang suatu file INF. Section ini wajib ada di setiap file INF atau dapat dikatakan, bagian ini merupakan header dari file INF.

[DefaultInstall]: Berisi suatu pointer ke section lainnya, yang menyebutkan apakah file akan di-copy, dihapus, melakukan proses manipulasi registry, dan lain sebagainya. Secara default section ini akan selalu dieksekusi.

[OtherInstall]: Section ini memakai format yang sama dengan section [DefaultInstall]. Umumnya, section ini digunakan untuk mendefinisikan bagaimana suatu komponen harus di-uninstall.

[DestinationDirs]: Section ini merujuk ke lokasi dari hard disk untuk mengetahui file yang akan di-copy, dihapus, atau di-rename.

[SourceDisksNames]: Section yang berisi daftar disk yang bersi file.

[SourceDisksFiles]: Section yang berisi daftar disk untuk mengetahui secara spesifik lokasi setiap file.

Pemakaian Section [Version]
Bagian ini selalu ada di dalam file INF, karena ia memuat Signature dari file INF. Standar signature header-nya adalah $Chicago$. Bentuk penulisannya adalah sebagai berikut :

[Version]
Signature=”$Chicago$”
LayoutFile=filename.inf
Provider = cybersufi


Perlu Anda perhatikan, bahwa string pada Signature tidak case sensitive. Artinya, ia tidak membedakan penggunaan huruf kapital dan huruf kecil. Maka Anda dapat menuliskannya sebagai $Chicago$ atau $CHICAGO$.

Pada contoh di atas, terdapat baris LayoutFile=filename.inf. Baris tersebut mendefinisikan informasi layout (source disk dan file) yang dibutuhkan untuk menginstall sebuah komponen. Pilihan ini bersifat opsional. Jika baris ini tidak ada, Section [SourceDisksNames] dan [SourceDisksFiles] harus disebutkan tersendiri dalam file INF yang Anda buat. Baris Provider=cybersufi dapat digunakan untuk menunjukkan pembuat atau penyedia file INF tersebut. Pilihan ini juga bersifat opsional.

Pemakaian Section [DefaultInstall]
Section Install terdiri atas dua jenis, yaitu [DefaultInstall] dan [OtherInstall]. Keduanya memakai format yang sama. Umumnya, hanya Section [DefaultInstall] yang terdapat dalam file INF. Section ini akan berisi beberapa baris data, di antaranya adalah:

CopyFiles=section file-list, meng-copy file.
RenFiles=section file-list, mengganti nama file.
DelFiles=section file-list, menghapus file.
AddReg=section add-registry, menambah data di registry.
DelReg=Section del-registry, menghapus data di registry.


Section install secara default akan meng­identifikasi section tambahan untuk instalasi sejumlah komponen.

Section menambah data registry
Agar dapat memanipulasi registry, maka dibutuhkan sebuah baris data pada Section [DefaultInstall]. Baris data ini akan mendefinisikan suatu Section agar mengetahui di mana perintah penambahan data registry berada. Sintaknya adalah:

[Section AddReg]
String reg-root, [Subkey],
[Value-name], [Flag], [Value]


Penjelasan script di atas adalah [Section AddReg] tidak harus tertulis seperti itu, tetapi dapat dituliskan sembarang nama, misalnya [Registry-ku] atau [reg-tambah]. Data pada String reg-root adalah nama dari Registry root. Informasi yang dapat dimasukkan adalah HKCR mewakili HKEY_CLASSES_ROOT, HKCU mewakili HKEY_CURRENT_USER, HKLM mewakili HK­EY_LOCAL_MACHINE, dan HKU mewakili HKEY_USERS.
[Subkey] berisi alamat subkey dan dapat ditulis dengan format key1\key2\key3. Contohnya, Software\Microsoft\Windows­. [Value-name] adalah nama value yang akan ditambahkan dan dapat disesuaikan dengan­ kebutuhan. Contoh­nya, NoRun, NoFind, dan sebagainya. Jika value ini kosong, maka diset NULL string. [Flag] berguna menentukan jenis value dan menentukan apakah nilainya akan diganti atau tidak.

Jenis value yang dapat dipakai sebagai pengganti nilai [Flag] adalah:

0, Sebagai nilai Default. Valuenya adalah jenis string ANSI dan nilainya akan diganti jika sudah ada.
1, valuenya adalah jenis hexadecimal dan nilai akan diganti jika sudah ada.
2, valuenya adalah jenis ANSI string dan nilai tidak akan diganti jika sudah ada.
3, valuenya adalah jenis hexadecimal dan nilai tidak akan diganti jika sudah ada.

[Value] adalah nilai yang akan dipasangkan. Contoh penulisan section untuk­ menambah data registry adalah sebagai berikut:

[Tambah-Registry]
HKLM,Software\Test,Coba,,”Aplikasiku “


Pengertian script di atas adalah membuat sebuah section dengan nama [Tambah­-Registry]. Nama value yang dibuat berada di HKLM\Software\Test. HKLM adalah masukan String reg-root, sedangkan \Software\Test adalah masukan dari [Subkey]. Masukan [Value-name] adalah Coba. Sementara itu, jenis data yang akan dibentuk adalah string karena masukan [Flag] adalah kosong (tidak diisi). Masukan [Value] adalah “Aplikasiku”.
Section menghapus data registry
Sama halnya dengan section untuk menambah data registry, section ini membutuhkan masukan pada Section [DefaultInstall]. Script ini akan mendefinisikan suatu Section agar mengetahaui dimana perintah penghapusan registry berada. Sintaknya adalah:

[Section DelReg]
String reg-root, [Subkey], [Value-name]


[Section DelReg] tidak harus tertulis seperti itu, tetapi dapat dituliskan sembarang nama, misalnya [HapusRegistry] atau [reg-Hapus]. String reg-root adalah nama Registry root. Nilai yang dapat dimasukkan adalah sama dengan penambahan registry.

[Subkey] berisi alamat subkey yang dapat ditulis dengan format key1\key2\key3. Contohnya, Software\Policies\Control Panel. [Value name] adalah nama value yang akan dihapus dan disesuaikan dengan data yang akan dihapus, contohnya NoControlPanel, NoClose, dan sebagainya.

Praktik lapangan
Jalankan program Registry Editor dengan cara klik “Start | Run” lalu ketik regedit dan tekan [Enter]. Saat Registry Editor telah tampil, pemeriksaan dilaksanakan di lokasi HKLM\Software\Microsoft\Win­dows\CurrentVersion\Policies\Explorer. Terlihat, subkey Explorer tertulis namanya adalah NoFind. NoFind berguna untuk menyembunyikan perintah Search pada menu Start (gambar 1).
Image
Gambar 1: Subkey Explorer tertulis namanya adalah NoFind.
Bagaimana jika Anda diminta untuk menghapus NoFind dan membuat nama value baru NoRun dengan memanfaatkan file INF. Untuk diketahui bersama, NoRun berguna untuk menyembunyikan perintah Run pada menu Start.

Jalankan program Notepad melalui “Start | Run”, lalu ketik Notepad dan tekan [Enter]. Saat program Notepad aktif, tuliskan script atau baris data sebagai berikut:

[Version]
Signature=”$Chicago$”
Provider=CyberSufi

[DefaultInstall]
AddReg=tambah
DelReg=Hapus

[Tambah]
HKLM,Software\Microsoft\Windows\
CurrentVersion\Policies\Explorer,NoFind,1,1

[Hapus]
HKLM,Software\Microsoft\Windows\
CurrentVersion\Policies\Explorer,NoRun


Penjelasan script di atas adalah Signature dari section [Version] berisi data $Chicago$. Pembuat script adalah CyberSufi dan dimasukkan pada Provider. Pada section [DefaultInstall] akan dilakukan penambahan data pada registry dengan entri AddReg. Sementara itu masukan dari AddReg adalah section [Tambah].

Selain itu, akan dilakukan pula penghapusan data registry yang diwakili dengan entri DelReg. Disebutkan bahwa data yang akan dihapus ada di section yang bernama [Hapus]. Pada section [Tambah], manipulasi dilakukan pada subkey Explorer yang berada di HKLM\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies. Nama value yang dimaksud adalah NoFind, jenis masukan datanya Hexadecimal (angka 1 pada isian flags) dan nilai valuenya adalah 1.

Pada section [Hapus], nama value NoFind akan dihapus, sedangkan alamat nama value tersebut berada di HKLM\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies. Setelah seluruh script selesai ditulis, simpan melalui “File | Save” beri­ nama Test.inf dan simpan di My Document (gambar 2).
Image
Gambar 2: Menyimpan file Test.inf di My Documents.
Langkah selanjutnya, buka My Documents. Akan ditemukan file baru dengan nama Test.inf (gambar 3). Agar semua nilai yang terdapat dalam file INF dapat dieksekusi, klik kanan file Test.inf. Saat context menu muncul, klik Install. Dengan cara ini, isi file INF akan mengakses registry (gambar 4).
Image
Gambar 3: File Test.inf telah tersimpan di My Documents.
Image
Gambar 4: Melalui context menu pilih Install.
Jika regedit diaktifkan dan isi subkey Explorer diperiksa, nama value NoFind berubah menjadi NoRun (gambar 5).
Image
Gambar 5: Pada Subkey Explorer terlihat nama value telah diubah menjadi NoRun.

Pengembangan file INF
Penggunaan file INF dapat dikembangkan secara kompleks untuk memodifikasi data yang akan dimanipulasi. Salah satu kegunaannya, Anda dapat menonaktifkan sejumlah feature di Windows agar komputer bekerja lebih cepat dan aman. Namun, sebaiknya Anda membuat dua file INF. Satu file digunakan untuk manipulasi registry, file kedua berfungsi mengembalikan konfigurasi registry yang telah di ubah.

Sebagai praktek awal, Anda dapat memanfaatkan dua script yang dapat ditemukan pada CHIP CD/DVD dalam folder Registry Mania.


catatan:

semua artikel ini diambil dari link-link dari daftar link blog ini dan dari beberapa blog komputer

produk-produk dari microsoft

produk dari asus

KabarIndonesia

HACKERS