anda pengunjung ke:

Sabtu, 30 Mei 2009

Computer Graphics

DIGITAL 2D ART-UNLIMITED ADOBE PHOTOSHOP

SUPER YUPO PART II - Behind The Scenes

Pada edisi yang lalu kita telah membahas sekilas tentang Super YUPO. Kini, kita ber­anjak lebih lanjut, khususnya mengenai eksekusi gambar di Adobe Photoshop.

Eksekusi Lebih Lanjut
Pada edisi yang lalu, kita telah membahas tentang beberapa proses sebelum komik dibuat, dimulai dari brief dari klien, desain karakter, dan lain lain. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas lebih dalam lagi bagaimana halaman perhalaman artwork dalam komik super yupo di buat. Seperti biasa, kita dapat menggunakan Adobe Photoshop dengan versi apa saja karena kita hanya menggunakan tools yang sangat sederhana.
Image
Sketsa
Berhubung teknik yang diaplikasikan pada setiap halaman hampir mirip, kita hanya akan membahas beberapa halaman saja yang menurut saya menarik untuk di ulas.
Image
Sketsa Dasar: Halaman Pertama


Super Yupo dimulai dari sketsa. Setelah desain karakter, plot cerita, dan pembagian frame per halaman disetujui, dibuatlah sketsa akhir yang nantinya akan dibuat outline final.

Di bawah ini adalah gambaran perubahan dari sketsa dasar menuju outline final, yaitu outline yang sudah siap diwarnai. Pada tahap ini, sudah seharusnya kita sebagai illustrator memberikan tagihan biaya tambahan apabila ada revisi dari klien. Namun, hal tersebut kembali ke kedua belah pihak. Parameter nya adalah seberapa jauh tingkat kesulitannya.
Image
Sketsa Akhir: Halaman Pertama

Setelah melihat kedua sketsa di atas, mungkin Anda sedikit bingung. Mengapa antara sketsa dasar dan sketsa akhir, terjadi perbeda­an yang sangat signifikan? Padahal keduanya sama-sama menggambarkan hutan. Di sinilah letak kesulitan yang paling banyak dirasakan oleh para insan kreatif, yaitu ketika idealisme berbenturan dengan keinginan klien yang memang suka "aneh-aneh" dan cenderung arogan.

Perubahan sketsa ini karena dari pihak klien ingin hutannya terkesan hutan hujan, dan sketsa yang saya berikan ternyata kurang menggambarkan hutan hujan itu. Jadi, dengan senang hati, saya membuat sketsa final yang jauh lebih dramatis!

Coloring
etelah berhasil membuat outline, tibalah saatnya kita masuk ke tahap pewarnaan. Terus terang, tahap ini paling mengasyikkan sekaligus membosankan. Mengapa? Nanti Anda akan tahu jawabannya.
Image

Gambar di atas merupakan contoh outline final yang akan kita beri warna. Pemberian warna harus memperhitungkan alur cerita dan sifat karakter. Pada halaman ini, digambarkan Yupo yang baru bangun pagi, sarapan, dan pergi meninggalkan rumahnya yang berantakan.

Berhubung adegannya terjadi di pagi hari, tidak mungkin kita menggunakan warna-warna panas seperti merah, oranye, atau kuning sebagai kecenderungan warnannya. Di sini, kita menggunakan warna warna dingin agar kesan di pagi hari yang sunyi, senyap, dan tenang, benar-benar terasa pada halaman ini.

Sebenarnya, ada tiga tahap penting yang perlu dilakukan dalam melakukan pewarnaan, yaitu: Blocking , Shading , dan Finishing.

1. Blocking
Terus terang, tahap ini adalah tahap yang paling membosankan. Mengapa? Karena kita harus membuat path satu per satu dari bidang-bidang yang akan kita warnai. Sebe­narnya tahap ini merupakan tahap termudah, tetapi paling memakan waktu. Untuk membuat blocking warna, kita bisa de­ngan menggunakan magic wand tools.
Image
Tahap Blocking: Membuat blocking dengan pen Tools


Namun, saya merasa kurang puas dengan kinerjanya karena sering meninggalkan bidang sisa di pojok sana-sini. Jadi, saya cenderung mengguna­kan pen tools (P) kemudian dibuat seleksi. Berhubung tahap ini cukup sederhana, saya sering mendelegasikannya ke orang lain sehingga saya bisa melakukan tahapan lain dan memudahkan saya mencapai target deadline.

Pengelompokan layer saat melakukan bloking akan memudahkan kita untuk masuk ke tahap selanjutnya. Pengelompokan layer dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :

1. Kelompok layer karakter ( yang berisi layer-layer yang memuat blok-blok warna khusus untuk karakter saja)
2. Kelompok layer background (yang berisi layer-layer yang memuat blok blok warna khusus untuk background, seperti langit, pohon, rumah, dan lain-lain).
Image
Langkah pertama: Blocking warna kulit terlebih dahulu


Dalam melakukan bloking warna, akan lebih mudah jika dilakukan secara sistematis agar menghindari path ganda di dalam satu bidang. Misalnya, saat kita mewarnai karakter, biasanya saya akan membuat bloking warna kulit terlebih dahulu. Nantinya kulit akan tertutup oleh warna baju, rambut, dan aksesoris lainnya.

Istilah mudahnya, kita mewarnai karakter seolah-olah dia sedang memakai baju. Urutannya adalah sebagai berikut: kulit, rambut, baju, dan celana. Kemudian, paling terakhir, blocking warna untuk detail-detail kecil, seperti warna mata, jam tangan, dan lain-lain.

Agar lebih memahami urutannya, berikut ini adalah bagan yang bisa memudahkan kita dalam memilah-milah bagian mana yang pertama dan terakhir diblok warna.
Image
Tahapan Blocking: Bagan lapisan blocking warna berdasarkan prioritas.
Biasanya, saat melakukan blocking, saya langsung mewarnai lima halaman dalam sekali blocking. Dalam arti, misalnya saat mewarnai kulit, saya mewarnai kulit mulai halaman satu hingga lima. Selanjutnya, saya membuat blocking rambut semua karakter dari halaman satu hingga lima, dan begitu seterusnya.

2. Shading
Shading, berasal dari kata shadow yang berarti memberikan efek jatuh cahaya baik itu ke karakter maupun ke background. Biasanya, di mulai dengan membuat bayangan gelap di area bidang yang tidak terkena cahaya. Saya mempunyai trik khusus dalam membuat shading.
Image
Pertama, kita harus menyatukan seluruh layer karakter dengan perintah "Merge Down". Begitu pula dengan seluruh layer background. Perlu diingat, layer karakter jangan disatukan dengan layer background karena akan di-edit secara terpisah.

Pertama-tama, kita urus karakter dulu. Setelah layer karakter dijadikan satu, buat sebuah layer adjustment "Brightness/Contrast" di atas layer karakter.

Jangan terlalu khawatir dengan besaran brightness dan contrast karena nanti kita masih bisa mengeditnya lagi. Setelah membuat layer adjustment "Brightness/Contrast", tekan tombol "Alt" kemudian klik pada bidang di antara layer Brightness/Contrast dan layer karakter.

Langkah ini secara otomatis memberikan perintah agar adjustment layer Brightness/Contrast tadi hanya berpengaruh pada layer karakter. Apabila kita melakukannya dengan benar, akan muncul tanda panah pada adjustment layer.

Dengan adjustment layer ini kita akan membuat shadow tanpa harus mengatur warna di palet warna karena secara otomatis, warna yang terkena adjustment layer ini akan menjadi gelap. Sebelum membuat shading, jangan lupa meng-inverse layer mask agar menjadi hitam total. Apabila sudah, segera siapkan brush tools dan lasso tools untuk masuk ke tahap berikutnya.
Image
Bagian ini adalah tahap yang paling saya sukai. Asyik sekali rasanya bermain-main dengan shadow dan highlights. Lakukan hal serupa pada layer background, perbanyak referensi foto agar kita bisa tahu letak jatuhnya bayangan yang realistis. Percayalah, tanpa shading yang baik, sebuah illustrasi komik akan terlihat hambar. Ada baiknya apabila kita belajar sedikit mengenai teknik pencahayaan di bidang fotografi.

Teknik ini tidak hanya untuk membuat shadow, tetapi juga membuat highlights. Caranya, buat adjustment layer baru di atas layer shadow tadi. Jangan lupa, buat clipping mask ke layer shadow lalu buat brightness lebih terang dengan menggeser slider brightness ke kanan. Highlights ini berguna untuk membuat efek mengilap pada rambut dan detail lainya.

3. Finishing
Bagian ini adalah bagian terakhir dari tahap pewarnaan. Setelah artwork diberi shading, maka diperlukan sentuhan akhir agar output artwork benar-benar sesuai dengan yang kita inginkan. Finishing ini termasuk memberikan color grading, membuat lighting tambahan, dan efek-efek lain yang berguna untuk lebih mendramatisir artwork.

Perhatikan gambar berikut ini. Untuk finishing, saya hanya menggunakan lima layer tambahan.
Image
Tahap fisnishing ini sebenarnya tergantung kreativitas kita saja. Apabila sudah menyangkut selera, agak susah untuk dibuat patokan standar baku. Namun, di sini saya mencoba memberikan contoh finishing menurut sudut pandang saya.

Di bawah ini adalah contoh kasus "Sebelum dan Sesudah". Sebelah kiri adalah art work yang masih belum tersentuh finishing, sedangkan yang sebelah kanan sudah melewati tahap finishing. Perhatikan perbedaannya.
Image
Sebelum
Image
Sesudah
Tiap halaman komik sebenarnya mendapatkan perlakuan yang berbeda, tergantung hasil akhir yang kita kehendaki. Intinya, perbanyak referensi dan jangan takut untuk men­coba sesuatu yang baru.

Komik Indonesia memang sedang dalam tidur panjang, dan tanpa tindakan kita selaku insan kreatif, niscaya kebangkitan itu takkan pernah datang. Akhir kata dengan semangat '45, saya ingin menyerukan:

MAJULAH KOMIK INDONESIA!

PERHATIAN!
Software hanyalah alat bantu. Maksimalkan kemampuan dan daya imajinasi Anda.Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru. Selamat mencoba!



catatan:

semua artikel ini diambil dari link-link dari daftar link blog ini dan dari beberapa blog komputer

produk-produk dari microsoft

produk dari asus

KabarIndonesia

HACKERS